mau penghasilan dari internet...???

Minggu, 13 Desember 2009

Damainya Puncak Merapi

Untuk menuju gunung merapi padang kami menggunakan bus antar kota, dan kami turun di pasar kota baru, padang panjang, sumatra barat.kami tiba di pasar itu pukul empat paggi, kami beristirahat sebentar di los pasar kota baru.paginya di toko sekitar pasar kami membeli logistic untuk persiapan mendaki merapi. Setelah semua persiapan selesai pukul 12 siang kami meninggalkan pasar kota baru menuju pos pendakian gunung merapi padang. Kami menyusuri jalan setapak di sekitar perkebunan penduduk, sekitar satu jam kami menyusurinya hingga sampai di pos pendakian gunung merapi dan disitu kami mendaftar dan beristirahat sebentar.setelah dari pos pendakian kami melanjutkan perjalanan, disini kami mulai masuk dalam hutan.

Tempat pemberhentian kami selanjutnya adalah pesangrahan, disini adalah tempat lapang yang biasanya pada hari-hari tertentu pada saat ramai pendaki merapi sering di gunakan penduduk sekitar untuk berjualan makanan, acara ini disebut pasar tiban. Di pesanggrahan juga tersedia sumber air yang sangat bersih sehinnga dapat digunakan untuka air minum, bahkan bisa langsung di minum.kami tidak berhenti di pesanggrahan karena jarang pesanggrahan dari pos pendakian memang tidak begitu jauh, disini kami hanya mampir untuk mengambil air minum.

Kami melanjutkan perjalanan kembali dimana jalan setapak yang kami tempuh semakin mendaki, dan udara semakin dingin.kami akan menuju tempat pemberhentian berikut yaiti pada ketinggian 1750 mdpl. Setalah berjalan sekitar 2,5 jam kami sampai di ketinggian 1750 mdpl, disana kami beristirahat sebentar sambil mengisi perut yang sudah lumayan kelaparan. Di pos ini juga terdapat sumber air yang airnya dapat dimanfaatkan untuk air minum.

Dari pos kedua kami melanjutkan lagi perjalanan menuju kendit yaitu daerah perbatasan hutan dengan cadas gunung merapi. Di tempat ini para pendaki biasa menginap dan paginya mereka meneruskan perjalanan menuju puncak. Kami sampai di kendit sekitar 2 jam pejalanan dari pos 1750 mdpl. Tapi kami tidak menginap di kendit melainkan kami langsung melanjutperjalanan menuju puncak .

Setelah berjalan di cadas gunung merapi yang berupa bebatuan terjal dan gampang runtuh sehinnga kita harus berhati-hati karena rontokan batu tersebut dapay mengenai orang di bawah kita. Kira-kira pukul setengah tujuh malam kami sampai di tugu abel yaitu sebuah tugu untuk mengenang sahabat pendaki yang meninggal karena terjatuh dalam kawah. Sesampainya di atas kami mencari tempat untuk mendirikan tenda untuk bermalam. Kami memilih tempat di dekat batu besar di samping kawah untuk meng hindari kuatnya terpaan angin.

Istirahat sejenak setelah mendirikan tenda dan dilanjutkan mengisi perut dengan mi rebus yang kami masak seakan memulihkan tenaga kami yang sudah berjalan setengah hari ini. Aku duduk di atas batu besar di dekat tenda kami sembari menghisap rokok kretek untuk menghangatkan badan, sembari bersyukur atas ssemua ciptaan tuhan yang dapat kunikmati. Aku benar-benar merasakan kedamaian di puncak merapi .

Oke kawan ini adalah sedikit ceritaku tentang perjalanan ku mencari kedamaian dengan penjelajahan alam… teruslah berjuang menjaga alam ini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar